Ringkasan Hasil Quickwins (Kegiatan 2016)

Adapun capaian pelaksanaan Quick Wins Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2016, sebagai berikut:

 

Percepatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), poin-poinnya sebagai berikut:

  • KUR disalurkan oleh 7 bank penyalur di tahun 2016
  • Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan skema subsidi bunga telah disalurkan sejak 14 Agustus 2015 dengan suku bunga 12% dan menjadi 9% di tahun 2016.
  • Sesuai dengan arahan Presiden dalam Rapat kabinet terbatas tanggal 5 Oktober 2015, target penyaluran KUR tahun 2016 adalah sebesar Rp 100-120 Triliun dengan alokasi dana subsidi bunga sebesar Rp 10,5 Triliun. Total penyaluran KUR sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp 94,4 triliun.
  • Terwujudnya rekomendasi kesehatan dari OJK kepada 23 bank (umum, syariah, dan BPD), 4 perusahaan pembiayaan, 1 PT. PNM (Persero), dan 11 Bank khusus sebagai penyalur KUR di sektor eks. KKPE (sektor ekonomi 1 dan 2).
  • Lembaga keuangan yang telah mendapatkan rekomendasi OJK tersebut, 25 diantaranya telah lolos proses online sistem dengan SIKP dan 15 bank telah melakukan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan dengan Kuasa Pengguna Anggaran. Sehingga sampai dengan Juli 2016, Penyalur yang telah dapat menyalurkan KUR adalah 15 lembaga keuangan (meningkat 200% dari jumlah penyalur KUR di tahun 2015).
  • Sampai dengan November 2016, tagihan subsidi bunga yang telah terbayar adalah sebesar Rp 2,2 triliun. Pada tahun 2016, fungsi SIKP dikembangkan menjadi alat monitoring dan evaluasi program KUR yaitu melalui modul pengunggahan data calon debitur KUR per provinsi oleh masing – masing Pemerintah Daerah.
  • Pengembangan fungsi ini diharapkan mampu mengoptimalkan kinerja Program KUR tahun 2016. Saat ini telah didistribusikan username dan password kepada 211 Pemerintah Daerah yang kemudian dapat digunakan untuk mengunggah data calon debitur KUR dari UMKM binaannya serta melakukan monitoring pelaksanaan KUR.

 

Terjaganya inflasi pangan < 6 % (enam perseratus), poin-poinnya sebagai berikut:

  • Pada tahap Persiapan dilakukan Identifikasi komoditas pangan yang memberikan andil besar terhadap Inflasi. Dalam 5 tahun terakhir (2011-2015), ada beberapa komoditas pangan yang memberikan andil (share) besar (lebih dari 5%) terhadap inflasi nasional, yaitu: Beras, Daging sapi, Daging ayam ras, Telur ayam ras, Gula pasir, Bawang merah, Cabe merah, dan Cabe rawit.
  • Pemilihan komoditas di atas dijadikan acuan (guidance) arah implementasi kebijakan di bidang pangan baik dari ketersediaan maupun stabilitas harga pangan.
  • Tahapan implementasi utamanya berfokus pada 3 (tiga) hal, yaitu ketersediaan (produksi dalam negeri dan impor), harga, dan bagaimana capaian tingkat inflasinya.
  • Progress tiap tahapan implementasi pada tahun 2016 sebagai berikut:
    • Target-target peningkatan produksi pangan relatif dapat tercapai (kenaikan produksi masing-masing komoditi di atas yang ditargetkan).
    • Berdasarkan nilai KV dan andil inflasi selama Januari s.d Desember 2016, komoditas yang menjadi warning (flag merah) pengendalian harga, yaitu gula pasir, bawang merah, bawang putih, cabe merah dan cabe rawit.
    • Regulasi penguatan Perum BULOG untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga pangan telah diterbitkan melalui Perpres No. 48 Tahun 2016 (ditetapkan pada 25 Mei 2016).
    • Target Quick Wins 2016, yakni terjaganya tingkat inflasi pangan < 6% tercapai. Tingkat inflasi pangan tahun 2016 (Januari-Desember 2016) sebesar 5,92%.

Percepatan Implementasi Proyek Infrastruktur Prioritas, poin-poinnya sebagai berikut:

  • Tersusunnya SOP KPPIP yang bersinergi dengan SOP PPP Unit di Kementerian Keuangan dan telah di sosialisasikan pada 6 Pemerintah Daerah (Sumatera Utara, Sumetara Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Jambi) dan seluruh Kementerian/Lembaga yang terkait.
  • Tersusunnya panduan OBC untuk seluruh sektor dan VfM untuk sektor jalan
  • Terbentuknya 3 tim kerja untuk percepatan proyek infrastruktur (tim kerja listrik, tim kerja pengadaan tanah dan tim kerja kilang minyak)
  • Tersusunnya 10 rencana aksi percepatan proyek prioritas
  • Terlaksananya 10 kegiatan koordinasi pada proyek prioritas untuk Kebutuhan Anggaran dan Pembiayaan.
  • Tersusunnya beberapa kajian, pertama terkait Kilang Minyak Bontang dan kedua terkait Financial Close tercapai pada proyek SPAM Umbulan, Jalan Tol Balikpapan Samarinda, Jalan Tol Manado Bitung, Jalan Tol Trans Sumatera, dan Central Java Power Plant, kemudian kajian terkait Proyek Prioritas yang mencapai tahapan berikut: Jalan Tol Serang Panimbang; Pelabuhan Utama Hub Internasional Kuala Tanjung, Pengolahan Limbah Jakarta, Kilang Minyak Bontang, Pelabuhan Patimban dan Kilang Minyak Tuban.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Contact Info

© 2022 Reformasi Birokrasi Ekonnomi